Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Mengenal Teknologi Augmented Reality (AR) pada Apple Vision Pro

Apple Vision Pro cukup mencuri banyak perhatian karena penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) saat awak kemunculannya beberapa hari lalu. Mungkin bagi sebagian orang istilah teknologi AR ini masih terdengar asing.

Padahal Anda dapat menemukan dengan mudah di daerah sekitar, meskipun penggunaannya memang bukan untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam industri manufaktur, pendidikan, militer, kesehatan, dan sebagainya.

Teknologi ini menggabungkan benda maya 2D dan 3D ke dalam dunia nyata. Jauh sebelum sepopuler sekarang setelah rilisnya produk Apple Vision Pro, teknologi AR pernah digunakan pada permainan Pokemon Go.

teknologi Augmented Reality

Mengenal Jenis-jenis Teknologi Augmented Reality (AR)

Augmented Reality terdiri dari 4 jenis berdasarkan proses pengaplikasiannya. Setiap jenis AR memiliki cara kerja dan hasilnya sendiri-sendiri, yaitu sebagai berikut.

1. Marker Based

Jenis teknologi Augmented Reality ini membutuhkan objek visual khusus serta kamera sebagai pemindainya, sehingga disebut sebagai Image Recognition. Fungsinya untuk menghitung posisi dan orientasi marker agar bisa menampilkan animasi digital.

2. Markerless

Markerless basisnya berupa lokasi dengan memanfaatkan GPS, akselerometer, gyroscope, dan kompas. Fungsinya adalah menyediakan data berdasarkan lokasi yang sedang dikunjungi pengguna perangkat berbasis lokasi tersebut.

Nantinya, pengguna perangkat akan mendapatkan data informasi mengenai area tersebut. Misalnya peta, petunjuk arah, rumah makan terdekat, iklan bisnis, dukungan navigasi, dan informasi lainnya.

3. Project Based

Cara kerja project based dengan memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan fisik/nyata. Contohnya seperti hologram dalam film-film scientic fiction (sci-fi) yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan dunia virtual secara visual.

4. Superimposition Based

Superimposition based adalah jenis teknologi Augmented Reality yang dapat mengganti tampilan asli menggunakan augmented sepenuhnya maupun sebagian. Object recognition berperan penting dalam proses tersebut.

Contoh penggunaan teknologi superimposition based pada aplikasi IKEA Place. Para pengguna aplikasi tersebut dapat mencoba menempatkan barang furnitur dari katalog secara virtual ke lokasi kamar mereka.

Bagaimana Cara Kerja Teknologi Augmented Reality (AR)?

Teknologi AR bekerja dengan menggunakan Simultaneous Localization and Maping (SLAM) sebagai depth tracking atau data sensor untuk mengukur jarak ke objek. AR dapat bekerja berdasarkan citra yang disebut marker.

Nantinya kamera bertugas mendeteksi marker, mengenalinya, lalu menandai bagaimana pola marker webcam, menghitung apakah marker sesuai database yang ada. Jika tidak sesuai, maka informasi dari marker tadi tidak akan diolah.

Namun bila informasi marker sesuai database, maka akan diolah untuk me-render kemudian menampilan objek 2D atau 3D yang sudah diciptakan sebelumnya. Untuk menampilkannya, maka teknologi Augmented Reality membutuhkan beberapa mobile device.

Mobile device tersebut bisa berupa ponsel, perangkat genggam, layar, kacamata, atau head mounted displays. Perangkat-perangkat itu berfungsi untuk menyajikan output proyeksi objek 2D atau 3D tadi secara nyata.

Adapun teknologi AR ini dapat bekerja maksimal dengan menggunakan beberapa komponen pendukung berupa kamera dan sensor, processing, projection, dan reflection. Kamera dan sensor mengumpulkan data interaksi pengguna lalu dikirimkan untuk diproses.

Komponen processing berfungsi sebagai komputer kecil guna melakukan komputasi. Untuk mengukur kecepatan, arah, sudut, orientasi ruang, maka perangkat processing memerlukan CPU, GPU, RAM, WiFi/Bluetooth, GPS, serta memori flash.

Sedangkan komponen projection berperan sebagai proyektor mini seperti headset AR. Fungsinya untuk mengambil informasi dari sensor, lalu memproyeksikan hasil konten ke permukaan nyata agar dapat dilihat.

Komponen reflection pada teknologi AR berfungsi memantulkan cahaya ke kamera dan mata penggunanya. Misalnya pada gadget, reflection ini berbentuk seperti cermin untuk membantu penggunanya melihat gambar secara virtual.

Keunggulan Teknologi Augmented Reality pada Apple Vision Pro

Apple Vision pro adalah perangkat elektronik konsumen tercanggih yang pernah diproduksi oleh Apple. Kacamata pintar ini mampu membawa penggunanya merasakan pengalaman wearable technology di masa depan.

Dengan mengintegrasikan Augmented Reality, manusia dapat berinteraksi dalam dunia digital secara intens. Penggunaan teknologi AR pada perangkat tersebut memberikan beberapa keunggulan sebagai berikut.

1. Tampilan Layar Tanpa Batas

Penerapan teknologi Augmented Reality pada perangkat Apple ini menghadirkan antarmuka 3D tanpa batasan layar. Aplikasi, video, gambar, dapat muncul berdampingan dari sisi manapun dengan resolusi 4K.

2. Komputasi Spasial

Komputasi spasial memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi melalui layar sebesar yang mereka inginkan. Sistem operasi ini bisa diterapkan pada ruang sekitar, jadi bisa digunakan di rumah atau tempat kerja sesuai keinginan.

3. Lanskap Lebih Dinamis

Lanskap dinamis dapat mengontrol berapa banyak orang yang dapat hadir dalam area AR. Bahkan saat melakukan facetime, orang-orang dalam panggilan akan tampak berukuran seperti aslinya seolah-olah bertemu secara langsung.

4. Sistem Operasi Revolusioner

Teknologi AR pada perangkat Apple Vision Pro dapat dikontrol menggunakan mata, tangan, dan suara penggunanya. Anda dapat melihat, scroll, hingga mendikte dengan mengetukkan jari, pergelangan tangan, maupun pendeteksi suara. 

Penggunaan teknologi AR mampu menyajikan konten digital terlihat dan terasa hadir di dunia nyata penggunanya. Sistem operasi yang revolusioner ini menunjukkan bahwa teknologi Augmented Reality adalah inovasi terobosan untuk masa mendatang.